Sabtu, 19 Maret 2011

Bahaya dan Penyakit Gunung

Mendaki gunung merupakan suatu kegiatan atau aktivutas yang sangat menarik , mengasyikkan, menantang dan misterius meskipun beresiko tinggi. Berbagai bahaya dalam kegiatan alam bebas (mendaki gunung) dapat dibagi menjadi dua, yaiyu :
a . Bahaya subyektif  (subjective danger) adalah bahaya yang mengakibatkan oleh factor manusia, yaitu pendaki itu sendiri, yang antara lain karena meremehkan alam, kurang persiapan mental, fisik, perlengkapan, peralatan, dan keahlian.
b. Bahaya obyektif (Objective danger) adalah bahaya yang diakibatkan oleh factor alam, antara lain gempa bumi, aktivitas vulkanik, badai, hujan, kabut, tanah longsor, dan longsortan salju
Bahaya Subyektif  tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan akibatnya
Bahaya obyektif dapat dihindari dengan mepersiapkan diri sebaik,baiknya.
Tetapi fakta menunjukkan bahwa sebagian besar dari musibah pendakian gunung terjadi karena factor manusia .

Penyakit Gunung (mountain sickness) merupakan penyakit yang menyerang para pendakii. Umumnya dikarenakan factor ketinggian, cuaca, dan suhu yang berlebihan (terlalu panas atau telalu tinggi) .
Ada beberapa penyakit gunung, antara lain :
a . Hypothermia merupakan penyakit yang diakibatkan oleh menurunya suhu tubuh secara drastis  sehingga si korban mengalami halusinasi. Gejalanya yaitu korban membuka baju, berbicara melantur, dan berperilaku seperti orang tidak waras.
b. Hypoksia merupakan penyakit yan diakibatkan kekurangan oksigen karena ketinggian. Gejalanya yaitu pusing, mual, nafas sesak, tidak nafsu makan, kedinginan, badan lemas, dan jantung berdebar kencang.Jika korban dibawa turun sampai pada ketinggian tertentu maka penyakit tersebut akan hilang dengan sendirinya.  

Original Post (no copy-paste) berdasarkan pengalaman n pengetahuan (maklum kalo ada kesalahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar